Tips Sukses Bisnis dengan Memanfaatkan Media Sosial

Bisnis.com, JAKARTA - Apakah Anda berniat menjadi entrepreneur tetapi masih ragu untuk memulai? Atau sudah menjadi wirausahawan tetapi merasa jalan di tempat saja?

Entrepreneur kenamaan asal Amerika Serikat, Garry Vaynerchuck atau dikenal dengan nama Gary Vee, mungkin memiliki jawaban atas kesulitan Anda memulai dan menjalankan peran sebagai entrepreneur.

Membesarkan sebuah bisnis, menurut Garry, saat ini terletak di ujung jari-jemari. Di era dimana internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, menggerakkan banyak hal melalui sosial media bukan lagi sesuatu yang asing, termasuk menggerakkan perhatian yang mampu mendatangkan pundi-pundi.

Namun demikian, kebanyakan orang saat ini terlalu sibuk mempertanyakan ide dan keinginan mereka atau memikirkan opini orang-orang di sekelilingnya.

"Kalian sebenarnya sudah tahu apa passion kalian, tetapi kalian hanya berpikir itu terlalu aneh, terlalu kecil, kalian pikir orang-orang akan menghakimi ide itu, atau mungkin kalian hanya takut untuk menyuarakannya," ujar Garry dalam sebuah senimar di Jakarta.

Dengan internet dan sosial media dimana semua terhubung, lanjut Garry, seharusnya upaya untuk membesarkan bisnis menjadi lebih mudah, dan jawabannya terletak pada produksi konten yang bisa disebarluaskan di berbagai platform sosial media berbeda, seperti facebook, twitter, instagram, LinkedIn, Youtube, Pinterest dan lain-lain.

Sejak usia 14 tahun, Garry telah bergabung dengan bisnis keluarganya di bidang wine. Setelah lulus kuliah pada 1998, Garry mengambil alih salah satu toko wine milik ayahnya di New Jersey. Dia mengambil langkah-langkah strategis seperti mengganti nama toko tersebut menjadi "Wine Library", hingga merilis penjualan wine secara online dan pada 2006 mengudarakan "Wine Library TV", webcast harian yang mengulas serba-serbi wine. Melalui e-commerce, Garry berhasil mengembangkan bisnisnya dari semula US $3 juta menjadi US $60 juta per tahun.

Garry bersama saudaranya AJ Vaynerchuck kemudia mendirikan VaynerMedia pada 2009, agensi digital yang fokus pada sosial media. Pada 2011, dia memutuskan untuk keluar dari bisnis keluarga dan fokus membesarkan VaynerMedia.

"Ini adalah waktu yang sangat tepat untuk membangun bisnis dan memproduksi konten dari sesuatu yang kalian minati," ujarnya.

Di luar dari kemudahan yang disediakan secara gratis oleh sosial media, Garry menekankan pentingnya konsistensi dan sikap tahan banting. Dia bercerita bahwa selama 4 tahun mulai 2007 hingga 2011, dia rutin terlibat dalam percakapan orang-orang di twitter yang membicarakan tentang wine.

Melalui percakapan-percakapan tersebut, dia memberikan informasi dan serba-serbi wine, dalam rangka membangun kesadaran masyarakat twitter akan wine yang dia jual. Sebelum akhirnya orang-orang mengenal luas namanya sebagai pengusaha sukses, Garry melakukan hal itu selama 7 jam sehari dalam kurun waktu 4 tahun.

Tidak hanya di Twitter, dengan perkembangan berbagai platform yang ada saat ini, Garry memproduksi konten untuk semua platform tersebut. Jutaan orang kemudian mengenalnya melalui video-videonya di Youtube, atau siaran podcast-nya di Spotify.

"Menuliskan title entrepreneur di profil sosial media kalian, itu mudah. Tetapi hidup sebagai entrepreneur dimana tidak semua orang bisa menerima kalian, itu berat, menakutkan dan sulit," ujarnya.